PALEMBANG, HARIANOKUSELATAN.ID - Sebanyak 537 personel gabungan dari Polda Sumsel dan Polrestabes Palembang dikerahkan untuk mengamankan aksi unjuk rasa driver ojek online (ojol) di halaman Kantor Gubernur Sumsel, Jalan Kapten A. Rivai, Palembang, pada Selasa, 20 Mei 2025.
Aksi bertajuk “Kebangkitan Ojol Nasional” ini akan diikuti oleh puluhan ribu driver dari berbagai komunitas dan paguyuban. Mereka tidak hanya akan menggelar aksi turun ke jalan, tetapi juga melakukan off-bid massal atau mematikan aplikasi seharian penuh sebagai bentuk protes terhadap kebijakan aplikator yang dinilai merugikan.
BACA JUGA:Puskesmas Muaradua Sosialisasikan Bahaya Kekerasan Seksual ke Sejumlah Sekolah
BACA JUGA:Bertemu PM Thailand, Prabowo Bahas Kejahatan Siber hingga Investasi Halal
Pengamanan Diterjunkan Penuh, Lalu Lintas Tetap Normal
Kabag Ops Polrestabes Palembang, Kompol Musa Jedi Permana, menyatakan bahwa seluruh personel telah diplotting untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama berlangsungnya aksi.
“Ada 537 personel yang kita terjunkan, baik dari Polrestabes Palembang maupun dari Polda Sumsel. Pengamanan dilakukan menyeluruh, meski tanpa perlakuan khusus,” ujar Kompol Musa, Senin (19/5/2025).
Ia menambahkan bahwa tidak ada penutupan jalan ataupun pengalihan arus lalu lintas, karena situasi masih dinilai kondusif.
“Kami imbau kepada seluruh driver ojol untuk menyampaikan aspirasi secara damai dan tidak mengganggu ketertiban umum,” lanjutnya.
BACA JUGA:Minimalisir Korupsi, KPK Usul Dana Parpol Diperbesar
BACA JUGA:Peserta Kompetisi Milklife Soccer Challange Solo Seri 2 Melonjak Tajam, Tembus 1.016 Orang
Seruan Moral dan Aksi Damai Driver Ojol
Ketua DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan, menegaskan bahwa aksi ini bukan sekadar mogok kerja, melainkan panggilan moral untuk memperjuangkan nasib para driver yang bekerja dalam ketidakpastian sistem.
“Kami mohon maaf kepada masyarakat jika nanti pada 20 Mei terjadi kepadatan lalu lintas atau kesulitan memesan ojol. Tapi ini hanya satu hari untuk perjuangan jangka panjang,” ujar Asrul.
Dalam aksinya, para peserta tidak hanya berorasi, namun juga akan menggelar doa bersama, shalawat, dan istighosah sebagai bentuk harapan kepada para pemimpin bangsa—mulai dari Presiden hingga Wali Kota Palembang.