Tradisi "Tamat Penganten" di Desa Ulu Danau OKU Selatan
--
Harian OKU Selatan -- Desa Ulu Danau, Kecamatan Sindang Danau, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan, memiliki tradisi pernikahan yang khas dan sarat dengan nilai-nilai islami, yaitu "Tamat Penganten". Tradisi ini telah diwariskan turun-temurun oleh nenek moyang masyarakat setempat dan menjadi bagian integral dari adat pernikahan Suku Semende di OKU Selatan.
Menurut Sarmidi, warga setempat, tradisi Tamat Penganten sulit didefinisikan secara rinci. Tradisi ini melibatkan calon pengantin yang sebelum akad nikah berlangsung, keduanya diwajibkan untuk membaca ayat suci Al-Qur'an yang dipilih atau ditunjuk oleh Panitia Pelaksana Pernikahan (P3N). Tradisi ini bukan hanya sekadar prosesi seremonial, melainkan dianggap sebagai acara pernikahan yang mulia dan penuh berkah.
Pernikahan anak perempuan pertama dalam adat Suku Semende dikenal dengan istilah "Tunggu Tubang". Dalam konteks ini, Tamat Penganten seringkali menjadi impian para orang tua yang akan menikahkan anaknya, menganggapnya sebagai pesta pernikahan besar yang membawa kemuliaan. Ukuran besarnya pesta pernikahan dalam tradisi ini adalah Tamat Penganten, bukan hiburan modern seperti organ tunggal yang kini lebih umum.
Sarmidi menjelaskan bahwa besarnya acara "Agu'an" atau pesta, seringkali ditandai dengan pemotongan kerbau sebagai bentuk syukur.
"Biasanya sedekahannya saja memotong kerbau satu ekor atau bahkan lebih," terangnya.
Tradisi Tamat Penganten memiliki nilai-nilai tradisi dan dakwah yang sangat besar manfaatnya bagi masyarakat, terutama bagi kalangan remaja. Tradisi ini membantu mempersiapkan calon pengantin dalam segala hal, termasuk mempertebal akidah agama dan kesiapan psikologis dalam menghadapi pernikahan. Membaca Al-Qur'an sebelum pernikahan juga dianggap sebagai langkah awal yang memudahkan mereka dalam melangkah ke jenjang kehidupan berumah tangga.
"Banyak generasi sekarang belum tahu dengan tradisi lama yang begitu bagus untuk dilaksanakan, di mana sebelum menikah para calon pengantin harus siap dalam segala hal, termasuk mempertebal akidah agama dan menyiapkan psikologi dalam pernikahan. Dengan pengantin membaca Al-Qur'an, sebagai tantangan dalam mengawali pernikahannya, mudah-mudahan dapat dimudahkan dalam melangkah dalam berumah tangga," ujar Sarmidi.