AS Pasok Rudal dan Amunisi Senilai Rp 129,7 Triliun untuk Israel

Ilustrasi tentara Israel. -Foto: Telegram/@Alqassam.-

JAKARTA, HARIANOKUSELATAN - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengumumkan rencana penjualan senjata senilai USD 8 miliar (sekitar Rp 129,7 triliun) kepada Israel. 

Paket senjata ini mencakup rudal, peluru, dan amunisi lainnya, dan harus mendapatkan persetujuan dari komite DPR dan Senat AS sebelum pengirimannya dapat dilakukan.

Dua pejabat AS yang memilih untuk tidak disebutkan identitasnya menyatakan bahwa Washington terus memberikan dukungan penuh kepada Israel, yang saat ini terlibat dalam konflik di Gaza yang telah menewaskan ribuan orang. 

BACA JUGA:Cegah Rabies, Dinas Peternakan Himbau Pemilik Anjing Lakukan Vaksin

BACA JUGA:Dinkes OKU Selatan Larang Warga BAB Dialiran Sungai

Salah satu sumber yang mengetahui paket bantuan ini menjelaskan bahwa Presiden Biden menyatakan bahwa Israel berhak untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional dan hukum humaniter internasional.

Sebagian dari amunisi yang dijual akan diambil dari persediaan stok milik AS saat ini, sementara sebagian besar akan membutuhkan waktu hingga beberapa tahun untuk pengiriman. 

Sumber tersebut juga menyebutkan bahwa paket bantuan ini mencakup rudal udara-ke-udara AIM-120C-8, peluru artileri 155 mm, rudal Hellfire AGM-114, serta bom dan sistem pemandu lainnya dengan nilai total USD 6,75 miliar.

BACA JUGA:6 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga

BACA JUGA:Petai! Si Bau dengan Segudang Manfaat Kesehatan

Penjualan senjata ini muncul menjelang akhir masa jabatan Biden, yang menghadapi kritik internasional dan domestik terkait kebijakan luar negeri AS yang mendukung Israel dalam konflik dengan Palestina.

Banyak pihak, termasuk sejumlah warga AS, mengkritik kebijakan ini karena dianggap turut berkontribusi terhadap korban jiwa warga Palestina.

Meski demikian, pemerintah AS tetap mempertahankan kebijakan ini. Beberapa pejabat AS terus mendukung langkah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam menanggapi ancaman di Gaza.

BACA JUGA:Mengapa Anda Harus Ganti Alamat Gmail Tahun Ini? Ini Alasannya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan