Badai Dahsyat Puting Beliung Terjang Muara Enim, Kerusakan Meluas Hingga Fasilitas Umum

Puluhan atap rumah rusak, dan ratusan pohon tumbang merusak dan menganggu fasilitas umum. -Foto: Ist.-

MUARA ENIM, HARIANOKUSELATAN.ID - Hujan badai disertai angin puting beliung melanda wilayah Muara Enim dan sekitarnya pada Kamis malam, mengakibatkan kerusakan signifikan di berbagai lokasi. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 19.30 WIB dan memporak-porandakan puluhan atap rumah, menumbangkan ratusan pohon, serta merusak fasilitas umum.

 

Kondisi ini menyebabkan pemadaman listrik total selama sekitar 9 jam, akibat beberapa tiang listrik patah dan jaringan listrik tertimpa pohon. Dari pantauan di lapangan, kerusakan paling parah terjadi di sepanjang Jalan Bambang Utoyo, Kelurahan Pasar III, Kecamatan Muara Enim. Beberapa ruas jalan bahkan harus ditutup sementara karena tertimpa pohon besar, mengganggu akses lalu lintas di area tersebut.

 

Beberapa fasilitas publik, termasuk rumah dinas dan sekolah, juga mengalami kerusakan akibat badai ini. Menurut laporan, angin kencang disertai hujan deras berlangsung selama beberapa menit sebelum akhirnya berubah menjadi puting beliung, yang menyebabkan puluhan atap rumah beterbangan dan merobohkan ratusan pohon.

 

Meskipun tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, tiga unit kendaraan sempat tertimpa dan terjebak di Jalan Bambang Utoyo, tepat di depan Hutan Kota Muara Enim. Dua dari tiga mobil tersebut berhasil dievakuasi, sedangkan satu kendaraan masih tertahan di bawah pohon tumbang hingga pagi hari. PLN Muara Enim mengalami pemadaman total sejak pukul 20.00 WIB, yang baru normal pada pukul 05.00 WIB keesokan harinya.

 BACA JUGA:Tersangka Korupsi LRT Sumsel Senilai Rp1,3 Triliun Kembali Diperiksa Kejati

BACA JUGA:Kejati Sumsel Siapkan Pelimpahan Berkas Korupsi IUP Batu Bara Lahat Rp488,9 Miliar

Agus (48), seorang penjaga Hutan Kota Muara Enim, menyaksikan langsung betapa dahsyatnya angin puting beliung tersebut. "Awalnya hanya hujan deras disertai angin, tetapi lama-lama anginnya semakin kencang. Saya melihat belasan pohon besar di sekitar Hutan Kota roboh dan menimpa jaringan listrik serta jalan raya," ungkapnya.

 

Lestari (43), seorang pedagang durian kupas yang berjualan di sekitar lokasi kejadian, mengatakan bahwa kejadian angin kencang seperti ini bukanlah hal baru, tetapi kali ini yang paling parah. "Saya sudah lima tahun berjualan di sini, dan pernah beberapa kali terjadi angin kencang, tetapi yang kali ini benar-benar merusak. Tenda dan peralatan dagang saya juga rusak tertimpa pohon," ujarnya. Ia berharap pihak pemerintah segera menebang pohon-pohon besar yang sudah mati atau membahayakan.

 

Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Muara Enim, Saprioma, menyatakan bahwa puting beliung kali ini termasuk yang terparah yang pernah terjadi di Muara Enim. "Puluhan rumah mengalami kerusakan, terutama di bagian atap. Selain itu, beberapa fasilitas umum seperti tiang listrik dan rumah dinas serta sekolah juga rusak," kata Saprioma.

 BACA JUGA:Alami Kerugian Rp1,3 Miliar, Pemilik Perusahaan Karpet Gugat TPPU dalam Kasus Penggelapan

BACA JUGA:Ayah di OKU Tega Rudapaksa Anak Kandung

Proses evakuasi sudah dimulai sejak malam kejadian, tetapi terkendala oleh hujan deras dan pemadaman listrik. "Evakuasi cukup sulit dilakukan karena hujan lebat dan mati listrik. Namun, pagi ini kami sudah melanjutkan proses evakuasi dan pembersihan," jelasnya. Saat ini, pihak Damkar bersama instansi terkait sedang fokus pada evakuasi dan pembersihan pohon-pohon yang tumbang di jalan raya, rumah-rumah warga, dan fasilitas umum.

 

Masyarakat setempat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang mungkin masih terjadi dalam beberapa hari ke depan. Sementara itu, PLN Muara Enim juga sedang melakukan pengecekan lebih lanjut terhadap jaringan listrik di beberapa titik yang terdampak, untuk memastikan tidak ada gangguan lebih lanjut.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan