Protes Dugaan Perusakan Gubuk oleh Oknum Petugas KPH, Puluhan Warga Tunas Jaya Seruduk PT PML

Sekitar 60 warga Dusun VIII, Desa Tunas Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, menyerbu kantor PT Paramitra Mulya Langgeng (PT PML) pada Rabu, 16 Oktober 2024. -Foto: Hamdal Hadi/Harian OKU Selatan.-

MUARADUA, HARIANOKUSELATAN.ID – Sekitar 60 warga Dusun VIII, Desa Tunas Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, menyerbu kantor PT Paramitra Mulya Langgeng (PT PML) pada Rabu, 16 Oktober 2024.

 

Aksi ini dipicu oleh dugaan perusakan gubuk milik salah satu warga yang berada di dekat lahan PT PML, yang diduga dilakukan oleh petugas perusahaan bersama KPH (Kesatuan Pengelolaan Hutan).

 

Warga ingin mendapatkan penjelasan terkait peristiwa tersebut, yang menurut mereka menyebabkan kerugian besar bagi pemilik gubuk. Gubuk itu disebut-sebut telah dirusak hingga dibakar oleh petugas PT PML dan KPH tanpa alasan yang jelas.

 

Tamrin, salah satu tokoh masyarakat setempat, menyatakan bahwa kedatangan mereka adalah untuk mencari kejelasan dan penyelesaian atas permasalahan ini.

 

"Kami merasa dirugikan karena pondok saudara kami dirusak dan dibakar. Kami ingin tahu apa penyebabnya," tegas Tamrin.

BACA JUGA:Harga Emas Hari Ini: Kenaikan Terbaru dari Logam Mulia Antam (16 Oktober 2024)

BACA JUGA:Aniaya Pencuri Kotak Amal, Jemaah Masjid Terancam Penjara

Ia menambahkan bahwa warga sudah tinggal dan berkebun di wilayah Talang Sindang Palak, Dusun VIII, Desa Tunas Jaya, sejak tahun 1982.

 

"Pada tahun 2009, PT PML mulai beroperasi, tetapi kami tetap berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup. Kami hanya ingin keadilan, ketenangan, dan kenyamanan dalam mencari nafkah," ungkapnya.

 

Senada Roni, Kepala Desa Tunas Jaya, yang turut mendampingi warga, juga mengutarakan kekesalannya.

 

"Beberapa hari lalu, ada pembakaran pondok warga secara arogan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu oleh petugas KPH. Warga kami hanya membuka lahan untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, termasuk biaya sekolah anak-anak," ujarnya.

BACA JUGA:Selewengkan Dana Desa Sejak 2015, Kades Tanjung Medang Muara Enim Ditetapkan Tersangka

BACA JUGA:Polisi Ringkus Pemilik Sumur Minyak Ilegal yang Hangus Terbakar di Keluang Muba

Roni menekankan bahwa kehadirannya adalah untuk memastikan situasi tetap kondusif dan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

 

"Ini bukan demo, melainkan permintaan keadilan. Kami ingin solusi agar warga tetap bisa bercocok tanam dengan tenang," tambahnya.

 

Ia juga mempertanyakan apakah tindakan yang dilakukan oleh oknum KPH tersebut menjamin warga dapat kembali bekerja dan bercocok tanam dengan aman.

BACA JUGA:Oknum Kades di OKU Selatan Akui Korupsi Dana Desa Rp557,6 Juta untuk Kepentingan Pribadi

"Sebagai kepala desa, saya merasa tersinggung dengan pembakaran pondok warga kami. Jika masalah ini tidak diselesaikan, kami akan mengambil langkah lebih lanjut," tegas Roni. (dal)

 

 

 

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan